Bentar, ini berarti mau membuka aib tau gimana ini…hahahahahhahahaha. Takaran terburuk ini berdasarkan norma-norma sosial atau kebiasaan normal orang-orang kan ya. Karena meskipun ini hal buruk tapi bagi saya normal-normal saja saya lakukan. Ya kadang ada yang protes sih *ketawa dulu selagi bisa*
Sebenarnya ini hal sepele, cuma kalau saya perhatikan ini kebiasaan yang mungkin tak bisa dilakukan orang lain dan dinilai sangat buruk. Ng, agak jorok ya. Saya itu malas keramas dan sisiran. Oh mungkin terdengar begitu sederhana dan tidak buruk, ya bagi saya tidak buruk-buruk banget kok. Balik lagi ke takaran standarnya ya.
Paling lama sih gak keramas hampir dua minggu, kalau ga salah sih lupa kalau belum keramas dan tidak ada kesempatan. Ini cuma sekali aja kok kejadian dua minggu. Waktu itu sibuk dan saya merasa keramas memakan waktu yang lama, kurang praktis aja.
Dan paling epik adalah selama tidak keramas itu saya juga tidak sisiran. Karena sisir yang proper untuk rambut nyelip, jadi malas sisiran pakai tangan. Hasilnya ya menggimbal dengan cantiknya.
Ya itu sekali yang paling parah dan tidak mau mengulangi lagi. Setidaknya tak selama itu menunda keramasnya. Saya tak akan memberikan pembenaran kelakuaan ini. Tapi semua kejadian selalu ada sebabnya…percayalah.
Tapi tetep saya malas keramas, kalau tiap hari keramas ini kepala malah pusing dan harus minum obat masuk angin. Kan jadi tidak efisien hidupnya…hahahahahaha