Beberapa kali kepikiran tentang trend tiap masa yang aku alami, saat dirunut ternyata penyebabnya televisi. Salah satu stasiun televisi maksudku. Tahun 2011-2012 tentu semua orang sangat familiar dengan hiburan berbau Korea Selatan kan? Coba ditengok, televisi mana yang jadi influence utama bahkan mungkin pionirnya? Indosiar sih kalo aku pikir-pikir, benar ga? Kalo dipikir televisi ini benar-benar kuat ya influencenya, yah dia sudah lama memulai taktik ini sih, sejak jaman dulu
awal-awal sih dan berhasil dipertahankan hingga sekarang.
Kpop, akhir-akhir ini anak-anak hingga remaja mengenalnya sebagai suatu hal yang sangat nge-trend. Kalo ga mengikutinya artinya ga gaul. Mungkin televisi ini bukan yang paling awal membawa hiburan dari negeri gingseng ini, namun ialah yang paling giat menayangkan. Tiap-tiap jam pick time selalu ada tayangan drama korea, musik korea bahkan reality show yang dibuat keKoreaan.
Sedang tidak ingin memprotes pengaruh Kpop, wong aku sendiri salah satu penikmatnya. Di sini aku mau mbahas trendnya sih.
Seingatku, dulu banget itu musimnya Telenovela. Televisi yang berhasil mengangkat acara dari Amerika Latin adalah SCTV dengan pemilihan drama yang chick. Ingat telenovela Amigos, Marimar, itu drama yang ditampilkan di SCTV dulu, sangat sukses jadi trend pada remaja kala itu. Lalu ada Dulce Maria di RCTI yang membius anak-anak dan masih banyak lagi. Saat itu Indosiar bisa disebut kalah sih, karena beberapa dramanya nggak laku dan mulai fokus sama Jepang.
Jdrama, Jpop pun sempat berjaya setelah Telenovela. Dan usaha Indosiar gak sia-sia, moment yang sangat tepat dia ketika trend musik pun mengarah ke Jepang. Dulu, televisi satu ini selalu rajin sekali menghadirkan kartun Jepang tiap minggu pagi-sore bahkan hari-hari biasa juga. Pasarnya anak-anak bersaing dengan RCTI. Dulu pas jaman Jepang berjaya, anak-anak ada tuh tontonan yang pas buat usianya. Mulai dari Doraemon, Ultraman, Weding Peach, Ruroi Kenshin, Shinchan, Chibi Maruko, Bleach, Pokemon dan lain-lainnya.
Masa kejayaan hiburan anime Jepang diiringi dengan Drama yang lagi-lagi Indosiar mendominasi. Ia mulai menilik dengan baik judul-judul yang kira-kira disukai. Long Vacation, GTO, Hanayori Dango, Hanakimi dan masih banyak lagi. Yah kartun Jepangnya masih lebih berjaya dari pada drama sih *ngakak*.
Next Jepang mulai kegiles-giles tayangan asal Indonesia terutama musiknya, jaman sinetron Indonesia mulai jaya. Tayangan televisi pun didominasi musik dan sinetron mulai mendekati jumawanya dengan membuat ratusan episode tanpa peduliin alurnya. Masa beralih ke sinetron episode ratusan yang dalihnya rating tinggi dan banyak penontonnya …oh atau penontonnya gak ada opsi lain nonton apaan. Lalu musiknya pun trendnya melayu-melayu, semua acara didominasi olehnya. Bisa bayangkan jenuhnya?
Tahun 2007 nih drama Korea di Indosiar mulai bersaing dengan sinetron dan musik Indonesia. Princess Hour, re runnya Full House, Boys Before Flower mulai menancapkan cakarnya. Mulailah dari sana bombardir drama Korea banyak diluncurkan hingga sekarang. Moment Indosiar sangat pas, ketika Hallyu Korea pun mulai menyerang berbagai negara. Tahun itu wonder girl dan snsd baru dikenal oleh penonton setia drama impor di televisi itu.
Sekarang dong dong, tiap hari ada aja dramanya kan. Bahkan tren musiknya berkiblat ke Kpop juga, mulai dari girl band boy band. Tren Korea Selatan tuh menyentuh semua hal, apalagi tahun 2011-2012 sosial media juga booming, hah ya sudah jadi deh beneran Hallyu Korea resmi menjamur di Indonesia.
Sayangnya…sangat sayang.. Ketika hiruk pikuk drama Korea dan musik-musiknya tayang di televisi Indonesia (sekarang semua tivi saingan nayangin yang bau Kpop dan Kdrama), tak ada tayangan untuk anak-anak seperti saat jaman Jepang dan Telenovela merajalela. Untuk anak-anak televisi satu itu kalah sama MNC yang masih menayangkan upin ipin, shaum the sheep. Yang dari Korea mana itu tayangan anak-anaknya kok gak ada, kasian kan kelak mereka gak mengalami suka dengan tayangan anak.
Ngomnyangnya diakhiri dengan… eish akehe.. Pada ngerti gak yang aku omongin?
wakakakakakakakkkakakakakkakaka