Supernova Petir, Novel Seri Ketiga, dan Sedikit Ulasan

Review Buku Supernova 3 Petir

Novel Supernova Petir, buku ketiga, akhirnya tuntas saya baca, mungkin memang momennya pas, waktu itu punya banyak waktu luang selama perjalanan antar kota. Membaca buku novel kini jadi salah satu cara saya untuk menghilangkan bosan kala menanti perjalanan panjang. Coba deh baca novel kalau kamu diperjalan seperti kereta atau mobil, di mana kamu tak ada kegiatan lain dan sinyal telekomunikasi tiba-tiba busuk saja.

Buku Supernova: Petir ini saya habiskan selama dalam perjalanan di kereta api. Cerita awalnya mungkin akan membuatmu merasa bosan sekaligus gemas melihat betapa keras kepala dan cluelessnya si pemeran utama. Namun, perlahan-lahan semua itu mulai terasa menarik setelah banyak tokoh mulai muncul dan ‘mengganggu’ hidup damai Elektra.

Saya suka bagaimana Dee Lestari mengulik kisah hidup Elektra sebelum semua perubahan hidupnya berjalan menuju jaring-jaring Supernova. Kisah hidup Elektra benar-benar terasa relate, rasa kehilangan ayah yang menjadikan hidup kita kosong tiada tentu arah. Walau akhirnya, pilihan hidup kitalah yang akan menentukan jalan selanjutnya.

Tapi di buku ketiga ini saya mulai memetakan, kemampuan spesial yang ada dalam seri ini baru terasa di Elektra. Atau memang saya luput membaca kemampuan spesial tokoh sebelum-sebelumnya? 

Note: Di sini, saya tidak akan menjelaskan terlalu banyak tentang jalan ceritanya, karena saya hanya menuliskan hal-hal yang berkesan selama membaca karya ini, jadi jangan banyak berharap ya!

Review Buku Supernova 3 Petir

Segalanya memang tak lagi sama. Untuk kali pertama Watti berhadapan dengan situasi yang tak bisa ia antisipasi bahwa akan tiba saatnya orang berhenti menilaimu dari wujud fisik, melainkan dari apa yang kamu lakukan.

— Supernova: Petir, Dee Lestari

Supernova 3 – Petir

Genre: Novel Fiksi 
Pengarang: Dee Lestari
Penerbit: Bentang Pustaka

Review Buku Supernova Petir

Tentang Supernova Petir yang Ingin Kuceritakan

Buku ini sangat renyah dan menyenangkan untuk dibaca karena:

  • Hanya memuat 280 halaman, jadi enak untuk dibawa-bawa ke mana saja. Dan jika fokus, maka akan cepat selesai bacanya.
  • Cerita Elektra sedikit banyak relate dengan pergolakan kita mencari jati diri apalagi bagi orang yang ditinggalkan oleh orang tua atau terkasih. Kadang kedukaan tidak lantas dihadapi dengan ratapan sedih terus-menerus.
  • Perjalanan gigih Elektra berusaha menemukan pekerjaan juga sangat relate untuk para pejuang rupiah.
  • Tapi cerita kemampuan spesial Elektra membawa kisah buku ini semakin hidup, beserta kebimbangan dirinya saat harus mengambil keputusan.

Hidup bisa membawamu ke berbagai situasi, kadang di atas dan kadang melayang-layang tak tentu arah, kadang juga membawamu jatuh dan terpendam. Menurut saya, buku Supernova Petir ini lebih membumi dari buku lainnya. Banyak hal-hal yang saya rasa situasinya mudah ditemui di kehidupan sehari-hari saya. Jadi tak terasa cepat banget menghabiskan satu novel.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You May Also Like