Sebelumnya saya tak mengenal nama minyak satu ini, bahkan saat mencari di marketplace pun sepertinya terlewat oleh mata. Lalu teman saya Aneg akhirnya memperkenalkan merek Kaminari yang beberapa waktu sebelumnya telah ia coba terlebih dahulu sebagai pengharum ruangan. Akhirnya saya pun tertarik untuk membelinya, karena minyak lain sudah menunjukkan tanda habis.
Aroma yang ditawarkan memang lebih ke arah fragrance oil ya. Wewangian yang berfungsi pengharum ruangan ala-ala spa gitu. Saya juga bingung mau pilih wangi apa karena macamnya cukup banyak. Akhirnya cap cip cup pilih bau Matcha, Rose, dan Pin + Eucalyptus. Sepertinya saya punya kebiasaan beli 3 oil sekaligus soalnya bisa tahan lama sampai sebulan dengan penggunaan 15-25 tetes sekali pakai.
Informasi Umum Fragrance Oil Kaminari
Selain wangi, harga fragrance oilnya bisa terbilang cukup terjangkau, jadi alasan kuat kan untuk tak ragu menjelajah wangi-wanginya. Sebenarnya Kaminari ini punya produk wewangian lainnya tak hanya minyak esensial saja, untuk lebih jelasnya bisa langsung kepoin Instagram Kaminari.id ini ya.
Paketnya datang dengan baik, dikemas dengan bubble wrap masing-masing. Kesan pertama cukup elegan ya desain labelnya yang sederhana dan mudah dibaca tulisannya. Cuma ya stikernya di aroma Matcha kurang nempel ujung-ujungnya, namun ini bukan masalah karena yang dibutuhkan adalah minyak di dalam. Langsung aja ya, ini informasi umum soal produknya yang mungkin kamu butuhkan:
- Merek: Kaminari
- Ukuran: 10 ml
- Varian: Matcha
- Varian: Rose
- Varian: Pine + Eucalyptus
Kebetulan saya tidak beli satu-satu gitu ya, tapi beli paketan isi tiga buah fragrance oil yang total harganya hanya Rp 100,000. Sebuah paket yang lumayan kan hahaha iya cuma kurang 5 ribu aja, bisalah buat subsidi ongkos kirim. Kalau tertarik bisa cek di Tokopedia | Shopee saja.
Fragrance Oil Kaminari – Matcha
Saya punya pengalaman baik dengan aroma Matcha atau Teh Hijau dari aromaterapi merek lainnya. Berdasarkan pengalaman itulah saya cukup percaya diri untuk mencobanya di Kaminari. Dan memang benar ya, aroma Matcha selalu tak mengecewakan. Baunya itu segar dan sedikit ada rasa-rasa aroma manis. Kira-kira seperti saat membaui minuman botolan teh pucuk-pucuk itulah bau dari fragrance oil ini.
Kalau menurut saya baunya lebih ringan bukan yang berat dan kuat menusuk hidung. Persis mengingatkan saya pada salah satu lokasi spa dan pijat, baunya segar. Kalau dari keterangan produknya memang tertulis “Dancing notes of spring. Unity of calming green tea with sweet florals”, si teh hijau kerasa dan mungkin bau manis itu berasal dari bunga-bunganya.
Saking senangnya dengan harum segar yang lembut dari varian ini, jadi sering saya gunakan dan ya cepet habis. Ruangan berasa seperti di spa, trus sering saya pakai menjelang tidur, aromanya langsung menenangkan.
Fragrance Oil Kaminari – Rose
Cap cip cup nih untuk wangi ini, saya pikir ya sesekali ga papa pake wangi bunga. Begitu saya konfirmasi ke teman saya ternyata ini aroma yang sempat ditegur oleh suaminya karena dianggap mirip aroma menyan. Sebenarnya tidak salah sih, karena ini bau mawar dan menyan cukup identik dengan bunga mawar juga kan. Kalau dihirup dari botolnya, bau kuat bunga mawar pink yang biasa dijual di pasar bunga di pagi hari langsung menyapa dengan lantang.
Namun buat saya, ketika dicampur dengan air dalam diffuser aromanya jadi tidak selantang waktu dari botol ya. Saya sendiri tak mencium aroma lain selain bunga mawar yang tegas, apasih istilahnya musk ya? Tentu wangi manis bunga bisa terendus juga. Buat yang tak begitu suka wangi bunga sebaiknya jangan coba-coba nanti komplain bau kemenyan.
Buat saya, wangi aromaterapi ini memberikan kesan mewah dan intim. Jadi biasanya saya pakai hanya menjelang tidur saat malam hari. Rasanya kurang cocok jika dipakai di siang hari.
Fragrance Oil Kaminari – Pin + Eucalyptus
Kalau dari keterangan produknya tertulis “Minty notes of Eucalyptus with breeze of sweet Pine” aromanya cukup unik, saking uniknya sampai saya agak kaget waktu pertama mencium dari botolnya. Wangi segar Pine tapi ada sedikit bau yang rasanya manis gitu, trus dipadu dengan tusukan halus yang mungkin dari si Eucalyptusnya ya. Wangi ini bisa jadi cukup familiar buat kamu yang kesehariannya bersinggungan dengan cairan pel. Kalau wangi cairan pel kan kuat menampar hidung, nah ini menelisik dengan halus dan sopan masuk ke indera penciuman.
Kesan segarnya jadi salah satu favorit saya, dan jadi aroma favorit yang didiffuse untuk ruang kerja. Kerja dengan aroma segar tuh bikin semangat, apalagi saat WFH gini kan, wangi semacam kombinasi Pine dan Eucalyptus cocok mencerahkan mood. Wangi segar ini bisa jadi campuran aroma Rose jika kamu tak terlalu suka dominasi wangi bunga tapi terlanjur beli.
Kesan Pemakaian Fragrance Oil Kaminari
Yang saya rasakan selama pemakaian 3 botol fragrance oil Kaminari ini ternyata jenis aroma yang lembut kalau sudah masuk diffuser. Wanginya kuat saat berada di botol, namun jadi lembut kalau sudah tercampur dengan air. Oilnya pun lebih encer, jadi mudah dituang tak perlu nunggu lama atau dikocok agar tertetes. Karena ini fragrance oil, saya tak menggunakannya untuk dibalurkan ke kulit, ya meski kepikiran untuk jadi parfum ala-ala tapi tidak sempat juga.
Buat saya aroma Kaminari sangat membangun mood baik selama digunakan baik waktu kerja atau menjelang tidur. Lebih karena wanginya tak terlalu mendominasi, tapi tetep ada menemani keseharian. Ini pengalaman saya ya, pakai diffuser di ruang kerja yang ber-ac tapi pintu dibuka dan kamar tidur dengan kipas angin yang semburannya kencang.
Intinya sih saya cukup puas ya, 3 varian aroma yang saya beli sudah mewakili dan menjawab rasa penasaran tentang bagaimana aroma Kaminari. Okeh, sekian dulu ya, lanjut petualangan aroma lainnya.