Satu persatu tabir mulai terbuka!
Tidak ada niatan khusus saat membelinya, hanya ingin memiliki seri novel ini yang lengkap, jadilah membawa pulang buku 1Q84 jilid 2 dari toko buku. Saat mengingat gaya bahasanya yang ‘jadul’ sebenarnya saya agak enggan untuk membacanya. Namun tetap saya paksakan dengan dalih, sayang sudah beli buku tapi tidak juga dibaca.
Buku ini termasuk lama sekali saya habiskan karena memang kesan perjalanan ceritanya lambat, kadang cepat tak terduga, kadang lambat lagi. Seringnya saya dibuat frustrasi, tetapi akhirnya berhasil dirampungkan karena satu waktu bosan melanda dan tidak ada kegiatan lain selain membaca.
Takdir, saya rasa buku kedua ini pelan-pelan membuka tabir yang menyelimuti dua sejoli. Perlahan semua hal yang ada di jilid pertama sedikit tersambung dan menemukan ‘aha moment’ mengapa semua hal terjadi begitu absurd pada Tengo dan Aomame. Ya walau belum sepenuh dan seutuhnya terbuka ya.
- Note: Di sini, saya tidak akan menjelaskan terlalu banyak tentang jalan ceritanya, karena saya hanya menuliskan hal-hal yang berkesan selama membaca karya ini, jadi jangan banyak berharap ya!

“Manusia belajar mencintai dirinya sendiri dengan mencintai dan dicintai orang lain.”
— 1Q84 (2), Haruki Murakami
Buku 1Q84 (jilid 2)Novel Fiksi
Genre: Novel fiksi
Pengarang: Haruki Murakami
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tawaran Sederhana Buku 1Q84 Jilid 2
Saya merasa buku ini hadir dengan santun, tanpa kemeriahan tapi tetap menghibur dengan berbagai pesona seperti:
- Jumlah halaman yang sedikit lebih pendek, kurang dari 500 halaman, sehingga buku ini lebih ringan untuk dibawa bepergian
- Kisah cinta yang unik tanpa mengenal batas dimensi, konsepnya agak beda memang. Namun tetap dituturkan dengan bahasa yang tidak terlalu berbunga-bunga
- Berbagai penjelasan tentang keterhubungan antara jilid 1 dan jilid 3 nantinya ada di sini
- Banyak kisah di sisi lain dari setiap kejadian yang terbuka dalam jilid ini. Hal ini seperti memberi penerangan pada pembaca
Secara keseluruhan ternyata buku ini ceritanya sangat mengalir dan perlahan membuat saya ketagihan untuk membaca kelanjutannya karena penasaran bagaimana akhir dari semua teka-teki hidup mereka.