Hai gaes, apa kabar kalian? Apakah masih terus optimis menghadapi pandemi ini? Mungkin juga kalian sama seperti saya yang selalu berusaha memantau berbagai berita tentang Covid-19. Terakhir yang terdengar di telinga, sudah ada beberapa vaksin diciptakan, salah satunya Vaksin Sinochem atau lebih dikenal sebagai Vaksin Sinovac. Kalau tidak salah informasi, vaksin ini diproduksi di Tiongkok, telah sampai di Indonesia, dan tengah menjalani proses uji klinis untuk kemudian diputuskan akan digunakan khalayak luas.
Informasi yang saya tangkap mungkin tak sempurna, tapi jika fase uji klinisnya telah selesai dan sukses dengan hasil melindungi dari virus, makan 2021 mendatang bisa dipakai. Di tengah ketidakpastian masa pandemi, kabar adanya vaksin benar-benar jadi harapan cerah bukan. Tapi kalau kamu mampir ke Twitter, sepertinya ramai banget diperdebatkan soal biaya yang harus dikeluarkan bagi warga bukan prioritas (seperti saya ini). Dengung pembahasan ini begitu mbulet dan memusingkan kalau diikutin sih.
Kabar Gembiranya si Vaksin Sinochem atau Sinovac Gratis
Ini entah karena dengung percakapannya sampai ke telinga Presiden atau gimana, tiba-tiba kemarin Rabu (16 Desember 2020) beliau mengunggah pengumuman jika vaksin Covid-19 ini gratis untuk semua warga Indonesia. Wow, menurut saya ini kabar gembira sih, jadi tak perlu mengeluarkan dana kan. Semoga ya.
Sebelum pengumuman ini, hanya warga prioritas yang gratis untuk disuntik vaksin Covid-19, sementara yang lain bayar dengan biaya yang masih misteri. Namun, saya sendiri juga masih tidak mendapatkan infomasi bagaimana regulasinya supaya bisa dapat gratis itu dan apakah sudah lolos uji klinis? Mungkin karena baru banget ya jadi belum dibuat.
Terus Menjaga Diri untuk Tetap Sehat
Bagi saya, urusan uji klinis ini termasuk penting untuk kemudian bisa memutuskan okeh ikut vaksin. Mengingat saya ada riwayat alergi juga. Ditambah lagi bagaimana kejelasan regulasi mendapatkan vaksin ini juga belum diumumkan. Yah, masih lamalah ya kira-kira. Meski 2021 sebentar lagi, tapi untuk hal kesehatan agaknya tak boleh terburu-buru. Sembari menunggu kejelasan, saya rasa terus bertahan hidup dan tetap sehat merupakan hal yang penting banget.
Saya percaya pandemi ini menguras ketahanan mental orang perlahan, karena banyak hal jadi dibatasi. Apalagi selama setahun dibatasi banget pasti tubuh ini melakukan perubahan juga. Kalau di saya jadi lebih sensitif terhadap debu. Hahahahaha coba lihat langit beberapa hari belakangan ini, pasti sadar kan suasananya banyakan mendungnya. Langit mendung juga di Jogja, kalau sudah mendung kadang ia ikutan menggandeng angin untuk mendinginkan suasana. Tapi si angin itu bawa debu, tinggal apesnya saya lupa pakai masker ke teras doang bisa bersin-bersin seharian.
Apalagi Desember ini masuk pancaroba, situasi yang mudah membuat makhluk hidup tumbang karena gangguan saluran pernapasan. Pastinya dialami tak hanya oleh saya saja. Sekarang ini saya merasa langkah hati-hati selama pandemi ini juga ada manfaatnya. Karena bersin-bersinnya hanya terjadi saat saya lalai tidak pakai masker meski cuma ke teras, kalau pakai masker aman sentosa dong.
Dulu sebelum pandemi, saya paling malas mengkonsumsi vitamin. Tapi karena pandemi, jadi sadar menjaga kesehatan dengan memupuk imun dari vitamin ini penting banget. Kalau tidak didukung dengan pertahanan konsumsi vitamin mungkin jadwal ke IGD untuk dapat obat demam-flu-alergi terulang lagi. Tapi nyatanya 2020 saya tidak bertemu IGD untuk urusan ini. Terima kasih banyak vitamin.
Ya tapi sekarang jadi malas pergi keluar, lebih memilih apa-apa kalau bisa online ya udah online saja. Bahkan urusan kesehatan gini kalau bisa online kenapa tidak. Jadilah saya cukup bergantung banget dengan aplikasi Halodoc. Ya bagaimana tidak, dia bisa konsultasi dengan dokter jika sewaktu-waktu merasa badan tidak enak. Bisa beli obat dan vitamin juga, dengan stok yang bisa dipantau dong ya. Karena saya butuh punya stok vitamin C, vitamin D3, penambah darah, anti alergi, Echinacea, obat tetes mata di rumah. Kebetulan merek yang cocok di saya belinya cukup jauh dari tempat tinggal, kalau pakai aplikasi Halodoc ini jadi berasa nitip beliin ke apotek aja.
Kalian juga pernah nyobain Halodoc ga? Kalau saya ini paling suka menggunakan fitur beli printilan obat dan vitaminnya di sana. Maklum ya generasi malas tapi tetep ingin optimis untuk menjaga kesehatannya. Karena sehat di masa pandemi emang harus diperjuangkan banget. Cara yang saya anggap mudah ya mencari jalan akses kesehatan tercepat seperti pakai Halodoc.
Selain mengkonsumsi vitamin secara rutin, pastinya selalu gunakan masker ketika keluar rumah atau bertemu dengan orang, jaga jarak juga, cuci tangan juga lebih rajin lagi, dan jangan lupa berdoa. Tak ada salahnya selalu menjaga kebersihan karena bisa terhindar dari sakit lainnya.
Okelah, sekian dulu bla bli blu nya soal pandemi. Mungkin akan lebih sering berkeluh di blog sih, semacam kataris deh laman ini. Saya sadar benar tak bisa lama menahan unek-unek soal pandemi ini juga. Kalau ditulis di Twitter jadi ngelantur, kalau di blog ngelanturnya agak terarah. Hahaha…
Salam sehat selalu semuanya 🙂
6 comments
Semoga saja vaksin ini benar-benar efektif menghentikan penyebaran virus corona. Sudah hampir setahun kita hidup dalam kekhawatiran, saatnya kita bangkit!
AMIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIN
*mengamini dengan sangat lantang*
Iya biar bisa kembali bangkit, capek juga hidup dalam kekhawatiran gini 🙁
Mudah-mudahan semuanya dapat menikmati vaksin gratis tersebut yahh
AMIIIIIIIN
Benar-benar berharap banget semoga semua orang bisa mendapatkan vaksinnya gratis 🙂
meski adanya vaksin, bukan berarti pandemi akan langsung selesai. di Jerman, diprediksi herd immunity akan terbentuk sebesar 60% setelah vaksinasi adalah pada 2023. jadi jangan cepat senang dulu dan lengah.
vaksin memang jadi langkah awal, tapi bukan berarti setelah ada vaksin bisa terus bebas. pritikil kisihitin titip hiris dilikikin..
stay safe. stay healthy!
SETUJU.
Aku juga baca-baca soal kebentuknya herd imun ini akan butuh waktu, ga serta merta clingcus jadi. Vaksinnya jadi langkah awal yang sangat melegakan tapi tetep jaga diri, tak boleh lengah. Sebagai yang merasakan manfaat pritikil untuk kesehatan pribadi, sudah pasti akan terus dilakukan 🙂