Buku 1Q84 Jilid 1 Karya Haruki Murakami dan Review Sederhananya

Sebuah kisah dimulai dari jilid 1!

Pertama kali tahu tentang buku karya Haruki Murakami ini dari salah satu kolega, ia begitu bersemangat merekomendasikan buku 1Q84 kepada saya. Hingga pada satu waktu akhirnya punya kesempatan untuk membacanya sampai selesai. Catatan penting, jika membaca buku 1Q84 ini memang wajib tanpa ekspektasi apapun, selain tidak mengenal karya-karya Haruki Murakami juga agar tidak kecewa saja.

Ketika saya membaca buku 1Q84 ini memang sedang dalam situasi ingin membunuh waktu. Sehingga mungkin tidak terlalu fokus tentang isi ceritanya. Namun, lambat laun saya menyadari jika gaya bahasa (buku terjemahan ini) menyedot kesadaran ke tahun-tahun masa lampau. Lugas namun terkesan asing dan sedikit susah dimengerti jika membacanya terlalu cepat.

  • Note: Di sini, saya tidak akan menjelaskan terlalu banyak tentang jalan ceritanya, karena saya hanya menuliskan hal-hal yang berkesan selama membaca karya ini, jadi jangan banyak berharap ya!
Buku 1Q84 jilid 1 karya Haruki Murakami
Buku 1Q84 jilid 1 karya Haruki Murakami

“Kekerasan tidak selalu bersifat fisik, luka tidak selalu mengeluarkan darah.”

— 1Q84 (1), Haruki Murakami

Buku 1Q84 (jilid 1)

Genre: Novel fiksi
Pengarang: Haruki Murakami
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Hal yang Ditawarkan Buku 1Q84 Jilid 1

Awalnya biasa saja, tapi setelah menjejakkan pada beberapa puluh halaman, baru saya sadari jika buku ini memiliki banyak hal menarik yang ditawarkan, seperti:

  • Punya lebih dari 500 halaman, tetapi kertas yang digunakan penerbit tetap membuat buku ini ringan dibawa ke mana-mana
  • Kisah yang ditawarkan memang mungkin membosankan di awal, tetapi semakin lama ceritanya bertumbuh jadi semakin rumit yang perlu banget untuk dipecahkan dengan membaca utuh seluruh buku
  • Walau memang bahasanya mungkin terkesan ‘jadul’ tetapi masih bisa dinikmati untuk dibaca sambil membunuh waktu saat menunggu orang. Ceritanya juga bukan yang terlalu tegang, sehingga mood masih tetap terjaga dan tidak merasa mati penasaran bagaimana kelanjutannya
  • Konsep dunianya sangat berbeda dan tidak biasa. Butuh waktu untuk memahaminya secara utuh, namun tidak bisa dicerna hanya dari jilid 1 ini saja

Pada akhirnya, momen ketika saya tidak dibebani rasa penasaran saat selesai membaca buku pertama ini malah membuat saya penasaran dengan kisah selanjutnya di buku selanjutnya.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You May Also Like
Read More

Settle Down Wingko Babang

Akhirnya, setelah sekian lama terkumpul juga keberanian menuliskan ini di blog. Karena kehilangan tak akan mudah dipulihkan, itu…