Pengalaman Menggunakan Diffuser Dewdrop Young Living

Akhirnya punya kesempatan untuk mencoba langsung diffuser dari salah satu merek yang malang melintang di dunia minyak esensial, Young Living. Kebetulan diffuser yang saya dapat itu seri Dewdrop, dapatnya dari tetangga yang memberikan cuma-cuma diffusernya karena dia sudah punya yang baru. Lumayan banget kan, jadi ga perlu keluar uang, cuma minesnya ini tak ada kabelnya. Entah bagaimana ceritanya tetanggaku ini kehilangan kabelnya, ya aku usaha cari kabelnya doang.

Informasi Umum Diffuser Dewdrop Young Living

Meskipun produk ini aku ga beli, tapi siapa tau kamu yang baca butuh informasi umumnya. Jadi aku cantumkan di sini ya:

  • Merek: Young Living
  • Seri: Dewdrop
  • Diameter: 13,5cm
  • Tinggi: 19cm
  • Material: Polypropylene (PP)
  • Daya: 12 W (kabel: AC/DC 24v 0.65A)
  • Volume Air: 180ml
  • Lama menyala: 5jam

Fitur tombolnya hanya ada on-off saja. Jadi sekali pencet bisa nyala sampai lima jam, pencet lagi mati deh diffusernya. Karena diffusernya ini dikasih, jadi saya tidak tau pasti harga belinya ya, mungkin kisaran 700-1juta rupiah. Tapi kalau tertarik bisa coba menyambangi toko teman yang fokus jualan printilan Young Living di Instagram: OilnyaHalimah.

Pengalaman dengan Diffuser Mahal

Oh, sedikit informasi saja, kebetulan diffuser lama saya setelah setahun pemakaian akhirnya menyerah dan tak bisa menyala lagi. Jadi saya menerima pemberian ini. Lumayan kan hitung-hitung saya bisa berhemat juga, karena memang sudah diniatkan mau coba yang mahal kalau sebelumnya rusak.

Di sini saya cukup terpukau ya, ternyata ada harga ada juga perbedaannya, hahahahaha. Yang cukup terasa adalah aroma yang keluar dari diffuser ini rasanya lebih kuat dibanding yang sebelumnya. Cukup 5-10 tetes saja sudah sangat kerasa banget aroma yang keluar untuk ruangan 3x3meter, iya sengaja saya taruh di kamar kerja. 

Selain itu yang saya perhatikan semburan uapnya kenceng banget (lagi-lagi kalau dibandingkan pemakaian merek sebelumnya ya). Dilihat sepintas saja keliatan kok, saya coba fotoin ya.

Yang saya dapat ini hanya punya fitur nyala dan mati saja. Ketika nyala lampunya berwarna biru dan tidak ada pilihan lainnya. Mungkin karena ini diffuser seri lama atau emang seperti itu ya, saya kurang yakin juga. Untuk pemakaian di siang hari dan di ruang kerja, warna lampunya tak terlalu saya perhatikan juga jadinya. Yang penting aromanya kuat deh.

Namanya lungsuran ya, bekas dimainin anaknya jadi yang saya dapat tidak mulus, ada banyak corat coret bekas lipstik mainan anak tetangga. Tapi nodanya di bagian atas bisa saya bersihkan dengan bantuan minyak kayu putih. Untuk bagian bawah saya biarkan karena ya tidak terlalu menggangu ketika menyala.

Penampilan bawah diffuser ini cukup meyakinkan ya, ada jarak dan dengan lubang untuk sirkulasi udara. Sejauh ini bagian mesin tidak panas juga sih, mungkin pas udara lingkungan panas jadi lebih berasa kali ya. Bahan dari diffusernya terasa kokoh dan tebal, jadi megangnya juga manteb. Tapi emang, jangan sekali-kali jatuhin diffuser ya, bisa rusak.

Tadi di awal saya cerita kalau barang ini datang tanpa kabel ya. Saya coba cek-cek kira-kira kabelnya butuh yang berdaya berapa, rupanya bisa pakai kabel diffuser lama. Pas banget yang lama itu rusak sensornya (jadi ga mau nyala lama) tapi kabelnya masih baik. Jadilah saya manfaatkan yang sudah ada.

Sejauh ini sih saya suka dengan diffuser baru merek Young Living ini. Aroma yang keluar lebih kuat, pun semburan uapnya lebih kencang. Jadi pemakaian oil pun bisa lebih dihemat.

6 comments
    1. Kalau di aku kayaknya lebih ke media pengharum ruangan.
      Wewangiannya dari EO, diteteskan ke air yang ntar dari alat ultrasonic mist maker ntar jadi blebek-blebek dan keluar kabutnya itu yang membawa keluar aroma keluar dari alatnya.
      Kalau pelembab ruangan kan humidifier, biasanya bodynya serta daya tampung air lebih gede dan droplet/mist/kabut yang dikeluarkan lebih gede. Ini bisa ditetesin EO juga sih, tapi kalo ga eman, kalo eman ya pake yang fungsinya essential wangi aja.

      Kalau diffuser difungsikan sebagai pelembab..ng aku rasa ruangane ga akan bisa lembab banget sih..kabut yg keluar tipis, trus barange juga kecil, paling yang ada ya kelembapan cuma ada disekitar di mana diffuser di letakkan.

      …apa ya ini harus dibuat konten?

  1. Aku tuh penasaran loh apa bedanya diffuser yang dijual umum (200-300 ribuan) sama diffusernya yongliping ini. apakah sebegitu bedanya

    tapi mau coba…kok aku kere
    🙁

    1. Sama …hahahahhaha…makanya sangat senang waktu dapat hibahan gini.
      Yang paling kerasa ada di sebaran aromanya sih menurutku. Meski kayaknya kualitas EO juga menentukan. Kalo EOnya oke, netes 3-5 aja kerasa banget, tapi kalo ga oke ya 20 tetes ga begitu kerasa dan ga lama bertahan baunya. Ini yang kupakai semburannya pun lebih kencang ketimbang yang sebelumnya telah gugur itu.

      Karena bukan ahli dalam hal mesin, ga ahli soal mist, ga ahli dalam EO juga …semua sebatas kira-kira selama pemakaian. Kalau mau beli lagi kayaknya nabung dan beli ketengan aja :))

  2. aku udah pernah nyobain diffuser ace hardware & miniso, yang ace hardware masih lumayan kerasa daripada miniso, tapi tetap aja kayanya cuman tahan setahun, lalu rusak, yang miniso pun sama. pingin YL tapi masih kepentok di harga. Memang ya ada harga ada barang..

    1. Sebelumnya aku pake merek lain yang murah 200an itu, tapi ga awet. Setelah denger dari yang punya diffuser ini sebelumnya, jadi mikir kalau mungkin memang ada harga ada kualitas juga ya.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You May Also Like