Alat-Alat yang Bisa Dimiliki untuk Mendukung Kegiatan Memelihara Kucing

Memelihara kucing ternyata tidak membutuhkan banyak barang, terlebih jika bocahnya sehat. Beberapa keperluan yang bisa disiapkan saat awal mula memelihara kucing bisa dilihat di post sebelumnya. Kali ini mau membagikan beberapa peralatan tambahan lainnya yang juga dibutuhkan, tapi mungkin levelnya tidak sepenting sebelumnya ya.

Apa bila kamu ingin memiliki alat-alat di bawah ini saya sarankan untuk satu persatu belinya. Dilihat mana yang dibutuhkan terlebih dahulu ya. Kalau sekali beli banyak bisa jadi tidak digunakan atau malah kehabisan dana. Berikut ini daftarnya:

1. Sikat Bulu Kucing

Bulu kucing mungkin jadi salah satu ketakutan yang dihadapi saat mau memelihara anabul ya. Bulu yang rontok bisa dikurangi dengan memperhatikan asupan makanan. Semakin baik makanan dan tidak asin, semakin baik untuk bulu kucing. Selain itu sama seperti manusia, bulu kucing juga harus dirawat dengan disisir.

Sisir atau sikat bulu kucing merupakan salah satu alat yang cukup wajib dimiliki bahkan untuk kucing bulu pendek. Ada beragam jenis sisir yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. Untuk kamu yang memiliki kucing bulu panjang, memiliki sisir khusus untuk mencegah kekusutan sangat dianjurkan.

Kebetulan Babang disinyalir merupakan kucing campuran ras, sehingga dia memiliki tipe bulu yang tebal dengan under coat. Lapisan under coat itu kalau diperhatikan bulunya sangat lembut dan tipis, kalau sudah rontok bisa nempel banget di kain. Lapisan under coat kadang tidak terangkat dengan sikat atau sisir biasa, ada sisir khusus yang saya tahu bisa mengangkat bulu tipis ini.

Furminator, sisir khusus yang bisa mengangkat bulu halus Babang lebih efektif dari biasanya. Harganya memang cukup mahal sekitar 400-800 ribu tergantung di mana tokonya (bisa dibeli di online juga). Bila musim penghujan biasanya tidak terlalu sering saya sisir karena jarang rontok dan dia butuh kehangatan bulunya juga. Tapi lain cerita saat kemarau, biasanya satu minggu sekali saya sisir untuk antisipasi rontoknya bulu halus ini.

2. Kalung

Kalung kucing dengan lonceng kecil merupakan salah satu barang yang dibeli dengan tujuan menandai jika anabul ini punya pemilik. Kalau dia lepas jalan-jalan tak akan diciduk sembarangan. Saya sendiri kalau lihat kucing dengan kalung langsung berpikir jika ia punya pemilik dan tak bisa sembarang saya culik.

Meski kalung ini kadang menghalangi dia berburu karena ada bunyinya kan. Tapi pernah saya lihat sendiri dia berjalan tanpa ada suara meski pakai kalung.

Coba perhatikan bagaimana kegiatan anabulmu, ada kucing yang sering menggaruk leher (selain karena gatal juga risih dengan kalung). Apabila terlalu sering, kamu siapkan kalung cadangan karena pasti cepat rusak.

3. Harness dan Tali Tuntun

Terdengar agak aneh ya kucing memakai harness apalagi tali tuntun. Karena pada umumnya barang ini akrab dipakai untuk anjing. Namun semenjak saya boyong Babang ke tempat baru, ia saya biasakan agar harness selalu terpasang tiap kali keluar rumah meski cuma di teras saja.

Agak lama membiasakan kucing menggunakan harness, ada beberapa kucing yang akan kesulitan berjalan dengan harness di badan pada awalnya. Tapi lama kelamaan pasti akan terbiasa juga. Perlu latihan rutin mengenakan harness, pakaikan berkala 5menit-10menit-15menit-30menit-60menit. Kamu juga bisa membiasakan mengenakan harness setiap hendak membuka pintu atau mengijikan dia keluar. Dengan begitu kucing akan terbiasa mengasosiasikan harness dengan jalan keluar.

Seperti inilah penampilan Babang kalau jalan-jalan.

Sementara tali tuntun saya pakai jika hendak mengajak Babang jalan keliling. Yas, saya suka jalan-jalan dengan kucing, karena kenapa tidak. Dari pada dibiarkan keluar di tempat baru dan malah hilang kan, mending meluangkan waktu jalan-jalan biar dia tidak stress.

Jalan-jalan dengan anjing biasanya manusia harus menempatkan diri sebagai pemimpin jalan. Nah kalau dengan kucing, kamu harus menjadikan dia pemimpin. Karena kalau menjadikan diri sebagai pemimpin, jatuhnya nyeret kucing. Biarkan kucing yang menentukan jalur jalan-jalannya sendiri.

4. Termometer Suhu Badan

Alat ini sebenarnya baru saya miliki saat Babang mulai menunjukkan gejala dirinya sakit. Sementara kesulitan banget menentukan apakah kucing demam atau tidak. Percuma banget naruh tangan di jidatnya, terhalang banyak bulu jadi tak bisa mengira-ngira demam atau tidak.

Akhirnya beli termometer digital ini. Biasanya untuk manusia dipakai di mulut atau ketiak kan. Kalau ini memang agak butuh usaha karena hampir semua badannya berbulu kan. Kamu harus menusukkan ujung termometer ke anus kucing. Karena penggunaannya seperti ini, maka jangan dipakai untuk manusia dan rajin dibersihkan usai dipakai. Ujungnya bisa dibersihkan dengan alkohol atau tisu basah.

5. Garukan Kucing

Seperti manusia, kucing juga sangat sensitif suasana hatinya. Saat dia stress, bisa jadi nafsu makan kurang, bulu rontok, kurus, lesu, hingga mudah marah. Menggaruk satu tempat merupakan salah satu cara kucing melepaskan emosinya. Pasti kamu sering melihat kucing menggaruk jok motor, sofa, ban motor, atau kayu.

Sebagai pemilik anabul pasti tak ingin perabotnya kena garukan gemes kucing. Oleh karena itu saya sarankan untuk punya juga area garukan. Setiap kucing punya media favoritnya sendiri, ada baiknya untuk dicoba-coba dari pada beli yang bagus dan tidak dia pakai.

Kalau Babang kadang melepaskan cakaran ke kardus, saya sediakan selembar kardus di satu sudut agar kalau dia melewati bisa menggaruk di sana. Babang juga doyan bahan karet yang berat dan padat, untuk ini saya sediakan karpet dari plastik atau karet. Dulu beberapa kali saya lihat dia mencoba menggaruk jok motor, untuk menggantikannya saya pakai matras puzzle yang memiliki tekstur empuk. Untuk matras puzzle saya selalu membeli warna yang sama, agar asosiasinya area hijau ini buat garukan.

Alas puzzle tempat garuk-garuk.

Jadi karena area garukan akan hancur, saya agak kurang mau menghabiskan dana membeli papan garukan yang mahal.

6. Sampo

Sejujurnya saya tidak memiliki sampo untuk memandikan Babang. Hal ini karena kami sadar diri tak sanggup menghadapi amukan Babang saat dimandikan. Jadi kami serahkan prosesnya kepada profesional. Tapi apabila kamu memelihara kucing yang tabiatnya lebih manis dan lembut atau sejak kecil, sampo khusus kucing sangat diperlukan. Terlebih jika berniat memandikan kucing sendiri ya.

Yang perlu diingat, pakailah produk khusus kucing ya. Karena bulu kucing memang beda dengan rambut manusia. Atau sering-sering membaca literatur tentang memandikan kucing. Dan paling penting gunakan air hangat untuk memandikan kucing. Karena kucing mudah sekali kedinginan, nantinya dia akan flu atau malah sakit.

7. Seperangkat Alat Kebersihan Telinga

Area telinga kucing merupakan salah satu tempat yang kerap dihuni oleh kutu atau jamur. Oleh karenanya perlu juga buat memiliki peralatan pembersih dan pencegah datangnya kutu ini. Selain wajib banget meneteskan obat tetes anti kutu berkala ya.

Kali ini seperangkat ya, karena prosesnya butuh beberapa hal biar tuntas. Pertama tisu kering atau tisu basah dan cotton bud. Jika kotorannya tipis, usap dengan tisu basah saja cukup. Tapi kalau kedapatan kucing punya kotoran telinga yang banyak gunakan tisu basah yang ditetesi dengan baby oil. Cotton bud juga tetesi baby oil untuk menjangkau lekukan kecil, gunakan yang kapasnya kecil ya. Usapkan dengan lembut.

Tisu kering basahi dengan rubbing alkohol untuk usapan terakhir biar telinga tidak basah. Obat tetes telinga bisa dipakai pada tahapan terakhir saat membersihkan telinga kucing. 

8. VCO

Virgin Coconut Oil merupakan satu bahan yang bisa dimiliki untuk membantu kualitas bulu anabul. Caranya dengan mencampur VCO pada makanan basah atau memasukkan langsung ke mulut kucing. Ada beberapa kucing juga yang suka dengan VCO, apabila punya tipe seperti ini tak akan kesulitan memberikan VCO.

Ada banyak kegunaan selain membuat bulu jadi bagus, juga membantu pencernaannya lebih lancar. Apabila ada jamur di bagian tubuh kucing (selain telinga) juga bisa dioleskan untuk proses penyembuhan.

9. Pelontar Pil

Alat pelontar pil ini merupakan piranti yang wajib dimiliki kemudian hari, terlebih kalau kucingnya sakit. Kalau mengantar kucing ke klinik, biasanya akan diberi alat ini atau minta jika memang belum punya, alatnya berupa suntikan yang dipecah ujungnya untuk tempat obat dilontarkan.

Sementara itu kamu bisa investasi membeli alat pelontar pil sendiri untuk jaga-jaga. Karena ada kalanya kucing harus melalui rawat jalan, dan kita sendiri yang memasukkan obatnya. Saya lebih suka alat dengan ujung silikon yang tak melukai mulut kucing.

10. Gunting Kuku Kucing

Kuku kucing akan terus tumbuh. Dia pun setiap saat akan mencari area pelepasan stress dengan menggaruk-garuk, kalau kukunya lancip dan tiba sasarannya adalah furniture kesayangan ya siap-siap bekas kacaran di mana-mana. Selain menyediakan area garuk, untuk kucing yang dipelihara dalam rumah (indoor) juga perlu dipotong ujung kukunya secara rutin. Selain menjaga barang di rumah, juga mengantisipasi luka carakan yang dalam kalau dia keasikan main atau malah marah.

Punya gunting kuku merupakan investasi yang baik. Namun selain punya, kamu juga harus latihan dan membiasakan kucing untuk dipotong kuku atau sekedar dipegang area tangan dan kakinya. Kalau Babang, jelas kami serahkan ke klinik saja urusan potong kuku.

Itu tadi peralatan yang boleh banget kamu miliki untuk mendukung pengalaman memelihara anabul lebih lengkap lagi. Tapi ingat ya belinya jangan barengan nanti boncos!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You May Also Like
Read More

Settle Down Wingko Babang

Akhirnya, setelah sekian lama terkumpul juga keberanian menuliskan ini di blog. Karena kehilangan tak akan mudah dipulihkan, itu…