Pengalaman Membiasakan Harness pada Kucing

Kombinasi kucing memakai harness dengan tali tuntun dan diajak jalan-jalan pada awalnya merupakan hal yang kurang bisa saya terima. Karena di kepala ini kucing merupakan salah satu hewan yang sulit diatur dan harness biasa dipakaikan pada kuda atau anjing. Sangat jarang sekali hal itu terjadi pada kucing. Hingga pada akhirnya saya punya kucing dan tertantang untuk mencoba menerapkan pemakaian harness

Menurut pengalaman saya membiasakan harness ini tak mudah atau pun singkat, butuh konsistensi dan kedisiplinan dari pemilik juga. Jadi jangan mengharapkan kucing akan langsung bisa ya, di sini juga harus memperhatikan karakter kucingnya.

Pemilihan Harness yang Tepat

Awalnya saya pikir semua harness akan bisa dipakaikan pada kucing manapun. Ternyata itu salah ketika saya terapkan pada kucing saya yang kebetulan ukurannya cukup besar dan sedang gemuk. Untuk serba-serbi harness bisa dibaca lebih lanjut di postingan di bawah ini ya, biar lebih fokus aja. Silahkan klik gambar di bawah ini ya…

Harness yang biasa dipakaikan ke kucing saya ialah model H. Hal ini karena kucing saya dulu tak mau bergerak jika pakai tali kekang model Y. Setiap pakai model Y dia mogok jalan, mungkin karena tidak suka area bahu kaki atau lengan depan terganggu dengan tali kekang. Setelah melihat itu saya pun memutuskan untuk kemudian terus membeli model H dengan beragam modifikasinya.

Harness kucing bahannya lebih tipis dan ringan jika dibandingkan untuk anjing. Namun ada beberapa yang saya temui memiliki bahan yang kualitasnya cukup tebal dan masih tergolong ringan. Harness seperti ini cocok untuk kucing yang agak besar dengan tenaga yang kuat.

Latihan Memakai Harness

Ukur dulu lingkar leher dan badan kucing, sesuaikan harness agar meminimalisir penolakan kucing. Pengalaman saya kalau kucing harus menanti tangan kita terlalu lama menyesuaikan harness biasanya mereka akan memberontak dan jengkel. Padahal dalam latihan ini suasana hati sangat penting.

Siapkan cemilan kesukaan kucing ya! Bisa beli yang kemasan kecil jenis kering, berikan beberapa butir jika sesi latihan telah selesai. Sebagai hadiah sang kucing telah menuruti dan mengikuti sesi latihan dengan baik. 

Oke sip berikut tahapannya:

  • Pasangkan harness pada kucing dengan hati-hati agar tidak mencabut bulu saat mengaitkan tali (semakin lama percepat proses pemasangannya). Letakkan harness di lantai, dekatkan kucing, ajak kucing untuk duduk diam, lalu perlahan pasangkan harness. Proses ini boleh diubah dan disesuaikan sesuai selera, namun usahakan alurnya selalu sama agar terpatri di ingatan anabul.
  • Biarkan kucing terbiasa dengan harness secara berkala di dalam rumah atau ruangan bermain dia. (Kalau kucing pakai kandang, keluarkan dulu dari kandang) Berkala ini bisa 10menit dulu pakai harness, lalu lepas, dan berikan snack.
  • Perhatikan bagaimana sikap kucing selama pakai harness ya. Jika dia bisa berjalan dan lincah bergerak, pada sesi berikutnya/keesokan hari bisa ditambahkan waktu 5menit lebih lama.
  • Khusus saat sudah mencapai 30menit, saya latih memakai harness selama seminggu (7hari berturut-turut) untuk kemudian akan naik tahap selanjutnya.

Bila diperlukan sesekali bisa dicoba pakai harness selama satu jam. Rencananya kalau ke klinik dia harus pakai tali kekang, biar semakin biasa pakai maka waktu latihan diperpanjang sampai satu jam. Kucing saya kebetulan tidak ramah dan agresif, adanya harness ini dapat membantu mengatur posisi dia saat diperiksa. Bila satu waktu dia melarikan diri pun lebih mudah ditangkap, karena percayalah menangkap kucing polosan itu sulit.

Mengasosiasikan Harness dengan Keluar Rumah

Tahap selanjutnya ialah membuat asosiasi baru, karena tujuan utama bisa mengajak kucing jalan-jalan dengan harness. Maka asosiasi barunya adalah pakai tali kekang berarti keluar rumah. Kucing biasanya menunjukkan sikap penasaran dengan dunia luar saat di dalam rumah, tapi bisa jadi saat dipersilahkan keluar ia malah ketakutan, tak menutup kemungkinan melarikan diri karena penasaran. Setelah membiasakan selama setahun, kucing saya tak lagi melarikan diri tapi malah menunggu dipakaikan harness dulu baru lari.

Berikut ini beberapa tahap yang saya lalui untuk mengubah dan memberikan pelajaran jika mengenakan tali kekang berarti saatnya dia keluar rumah:

  • Bawa harness dekat pintu keluar dan pasangkan di sana. Sebenarnya kamu bisa memulai semua prosesnya dekat pintu dari awal latihan bila mau.
  • Segera kaitkan tali tuntun pada harness begitu terpasang di badan kucing. Tahan badan kucing, cengkeram tali kekang, mana tahu dia langsung lari kan.
  • Buka kunci pintu dan buka sedikit pintunya sementara tangan satunya memegang si kucing. Biarkan kucing memahami situasi, biasanya mereka akan penasaran untuk segera keluar. Bila kucing tak ada ketertarikan keluar, kamu bisa buka pintu lebih lebar.
  • Buka pintu dan biarkan dia keluar. Gunakan tali tuntun untuk mengatur kucingmu seperlunya. Kadang ada kucing yang takut keluar, tarik sedikit untuk mengarahkan agar dia keluar dari pintu dulu.
  • Bila kucing langsung penasaran keluar rumah maka proses ini sangat mudah, langsung ajak kucing jalan-jalan. 15-30 menit tuh sudah maksimal, kamu akan capek sendiri ngikutin kucing.

Bila kucing menunjukkan tanda takut, proses latihan berkala keluar rumah harus dimulai. Tarik keluar dari pintu (jangan ditutup dulu pintunya), biarkan dia mempelajari situasi. Kalau masuk lagi tarik dan posisikan di luar lagi sembari dielus, tunjukkan keluar rumah bukan hal negatif. Proses ini lima menit dulu, ijinkan dia masuk lagi setelah itu. Esok ulangi lagi dengan waktu di luar 10 menit. Kalau penjelajahannya sudah agak jauh dari teras, kamu bisa menutup pintu.

Terapkan Alur dan Aturan yang Jelas Saat Jalan dengan Kucing

Saya selalu memberi waktu jalan di luar maksimal 30 menit saja karena bakalan bosan menemani kucing keluar setiap hari. Jalan-jalan dengan kucing sangat berbeda dengan anjing ya. Awalnya kita yang melatih dan mempersiapkan dia untuk keluar dengan aman. Tapi saat sudah jalan, bos utama adalah si kucing.

Biasanya kucing akan menentukan arah penjelajahan dia, dari mana saja lokasi yang ingin ia cek dan bagaimana alur jalannya. Jangan pernah berharap kamu jalan di depan dan menentukan arah karena akan berakhir tidak baik. Cukup ikuti saja dengan tali tuntun. 

Namun bila kucing mengarah ke lokasi yang nantinya tak bisa kamu jangkau seperti masuk rumah tetangga lewat sela pagar, sebaiknya dicegah dengan menarik tali tuntun. Saya biasanya menambahkan kata “NO” (selalu dengan nada rendah bukan meninggi) untuk menunjukkan jika pilihannya dilarang.

Kucing akan berjalan di depan dan memilih kegiatannya ialah aturan main yang wajib dipahami. Kalau sudah biasa jalan-jalan dan menambah area penjelajahan kadang kamu bisa memimpin di depan dulu untuk menunjukkan jika jalur itu tak berbahaya untuk kucing. Hahahaha.

Terkadang kamu akan dihadapkan dengan situasi menemani kucing menikmati suasana. Dia cuma akan duduk-duduk saja di satu tempat agak tinggi sembari mengedarkan pandangan. Situasi ini yang bisa dilakukan hanya mencari tempat duduk terbaik dan ikut menunggu sampai waktu jalan-jalan habis. Kamu tak bisa memaksa kucing jalan dalam situasi ini.

Seberapa lama waktu jalan-jalan harus selalu ditepati ya. Tentukan juga jadwal keluar dengan kucing, bisa setiap hari atau satu minggu sekali. Jalan-jalan sangat membantu membangun suasana hati yang baik untuk kucing. Ketika waktu jalan selesai saatnya menuntun kucing pulang. Saya biasanya mengarahkan arah jalan kucing dengan tali tuntun, kesannya seperti menarik sih, tapi itu cuma diarahkan saja buat balik rumah. Di sini baru manusia jalan di depan pegang kendali dan kucing akan mengikuti.

Awal-awal saya selalu membawa kantong berisi kain atau handuk jika dia memberontak saat pulang. Saya akan membebat dia dengan kain lalu bawa pulang. Selain itu saya juga bawa snack agar dia tertarik mengikuti pulang, atau kalau lihat pohon ating-anting akan saya cabut karena dia otomatis akan mengikuti ke mana aromanya berada.

Apabila kucing berdiam diri tak bergerak atau malah rebahan di jalan itu artinya lokasi penjelajahan terlalu jauh dan dia kecapekan. Satu-satunya cara terbaik adalah membopong atau menggendong dia pulang ke rumah. Sesampai di rumah, begitu masuk dalam rumah langsung lepas harness dan tali tuntunnya. Sajikan atau arahkan ke air minum karena pasti dia kehausan. Bisa juga akhirnya beri kucingmu snack kegemarannya.

Jadi seperti itu proses panjang yang saya lalui untuk bisa mengajak serta kucing jalan-jalan sore setiap harinya. Panjang, butuh kesabaran, dan harus disiplin sembari melihat bagaimana mood kucingnya. Setiap kucing punya kepribadian masing-masing, jadi sebagai budaknya harus lihai mempelajari ya. Selamat mencoba dan semoga terus bersabar sembari melihat progres yang dilalui dengan anabul kesayangan.

8 comments
    1. Hahaha caranya dengan dibiasakan, kalo sama Babang dulu tuh butuh waktu 2-3bulan sampai benar-benar dia nungguin dipasangin harness, kalo kucing temenku malah seminggu udah bisa diajak jalan.

  1. Hai Mbak,
    Kucing aku juga pakai Harnes, walaupun cuma mainan di halaman belakang rumah. Belum mau diajak jalan-jalan jauh, soalnya masih takut sama manusia.

    1. Halo juga mba Ghita
      Wah selamat kucingnya sudah bisa dibilang biasa pake harness yak! Pelan-pelan mba ngajaknya bertahap dan penuh kesabaran kalau mau diajak keluar. Saya dulu siapin kain atau tas kain kalau-kalau dia panik melarikan diri pas di luar. Coba juga ajak keluar pas lingkungan lagi sepi mba, malam atau pagi hari.

  2. Saya penggemar kucing, ada sekitar 23 ekor. semua dilepas dan kalau makan dan saat ke toilet, kucing kucing akan masuk kandang masing masing. belum pernah coba jalan pake harness. terima kasih infonya

      1. Hi Mba Riuusa, bagaimana caranya menangani kucing yg pengennya masuk ke kebun lebat, atau masuk ke rumah orang karena di rumah tsb ada kucing, dan kucing saya kayanya mau ngajak berantem kucing orang lain. Saya suka narik tali harnesnya dan kucing saya termasuk agresif, jadi saya tarik2an dg kucing saya, kadang sampe harnesnya lepas, kadang dia kalau dilarang dan mau kita ambil pakai tangan suka marah, pernah jadi menggigit (gigitan yg tidak sakit) karena saya berusaha mengangkat dia supaya dia jangan masuk ke halaman org lain atau berantem dg kucing lain.
        Ketika menarik kucing saya, saya jadi merasa bersalah ya. Atau baiknya bagaimana ya, mohon sarannya.
        Terima kasih mba

        1. Halo mba Dyah,
          Mohon maaf bila responnya telat banget karena beberapa waktu belakangan tidak sempat mengintip blog.

          Pertama-tama saya sarankan untuk memilih harnes-nya yang tak hanya di leher tapi juga mencangkup dada, model Y atau H. Ini agar ketika menarik kucing, yang ditarik tidak hanya di leher tapi badannya sekaligus.

          Kucing berantem ke kucing lain itu naluriah mba, karena dia sedang mempertahankan wilayah kekuasaan dia. Dilihat lagi apakah badan kucingnya mba lebih besar dari lawannya atau tidak. Kalau lebih kecil sebaiknya dihindarkan.

          Kalau lebih besar bisa dilihat dulu perilakunya langsung nubruk atau dia hanya mengeluarkan suara. Jika nubruk, mba rela tidak dia melakukan serangan, bisa dihalangi dengan membawa tote bag besar atau handuk, tutup kepalanya jadi pandangan sama kucing lain terhalang lalu angkut.
          Kalau dia hanya teriak-teriak, bisa ditahan saja talinya, tungguin. Kurang lebih 30menitan baru diangkat kalo tidak mereda. Ini fase teriak sepertinya momen nunjukin kenceng-kencengan argumen, jadi nungguin mana yang menyerah mana yang kuat dari suara.

          Apakah kucingnya di steril? Perilakunya bisa juga karena dia terpancing suara kucing lain yang ingin kawin sementara dia juga tergerak secara hormonal.

          Untuk pergi ke kebun lebat. Biasanya saya temani kurang lebih 1-2meter, biasanya karena area kebun ini tempat pelarian dan sembunyi kucing liar. Nanti dia akan membaui aroma sekitaran. Memang melelahkan nungguin kucing penasaran. Kalau mau lebih mudahnya tidak diijinkan keluar atau full indoor mba.

          Semoga bisa membantu ya.
          Terima kasih banyak 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You May Also Like